Layanan Langung Penjualan Buku


Membeli buku sekarang tidak perlu repot lagi. Layanan jaringan PrimaDR yang masih satu grup dengan penerbit PT. Dian Rakyat melayani pesanan buku antar langsung. Salah satu buku yang dijual adalah buku “Sukses Wirausaha Roti Favorit” karangan saya, Bagi Anda yang kesulitan mendapatkan buku ini bisa dipesan melalui Layanan Langsung Penjualan Buku PrimaDR.

Untuk wilayah Jakarta, Depok Bekasi dan Tanggerang pembayaran dilakukan system COD (Cash On Delivery) atau bayar ketika barang datang. Di luar wilayah Jabodetabek. Pembayaran bisa dilakukan melalui no rekening Bank Mandiri cabang Pulau Gadung. No.Rek; 125-0004865184 atau Bank BCA cabang Pulau Gadung. No Rek. 2753001191, kedua rekening atas nama PT. Dian Rakyat. Bukti transfer di fax ke no 021-6336788.

Untuk informasi lebih lanjut bisa ditanyakan ke bagian pemasaran dan informasi Tlp: 021-6333507. SMS. 021-70769466. e-mail: primadar@dianrakyat.co.id

Sayangnya informasi PrimaDR hanya disebarluaskan melalui bulletin, sehingga hanya orang yang mendapatkan bulletin saja yang tau dan bisa melakukan pemesanan. Seharusnya Layanan PrmaDR mempunyai web site sehingga daftar buku yang dijual bisa dilihat semua orang dan semakin luas pangsa pasarnya.

Eklusif di Budi Boga - Umbi Suweg

UMBI SUWEG
Bahan Pangan Alternatif Pengganti Terigu

Umbinya besar mencapai 5 kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadu padankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kue tradisional dan modern. Sayangnya umbi ini semakin tidak dilirik dan bahkan mulai langka. Padahal suweg sangat potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.

Tanaman yang diduga bermigrasi dari kawasan Asia tropik ke Afrika, kemudian berkembang ke negara Asia seperti Indonesia. Ada kemungkinan Suweg (Amorphophallus campanulatus forma hortenis Backer) masuk ke Indonesia dibawa oleh botanikus asal Belanda.

Tanaman siweg tumbuh subur di dataran rendah hingga ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Kisaran suhu idealnya adalah 25-35oC dengan curah hujan 1000-1500mm/tahun. Tanaman ini lebih cocok ditanam pada lahan yang agak ternaungi jadi perlu tanaman pelindung. Suweg berkembang biak dengan pemisahan anakan atau memotong tunas anakan yang tersebar dipermukaan umbi. Tanah yang cocok adalah campuran antara tanah humus, lempung dan pasir. Tanaman akan menghasilkan umbi siap panen ketika memasuki usia 18 bulan. Masa panen suweg sebaiknya dilakukan saat batang suweg sudah membusuk dan memasuki masa istirahat, saat inilah kandungan pati di dalam suweg maksimal. Berat umbi suweg bisa mencapai 5 kg.

Sebagai sumber bahan pangan, suweg sangat potensial. Komposisi utamanya adalah karbohidrat sekitar 80-85%. Kandungan serat, vitamin A dan B juga lumayan tinggi. Setiap 100 g suweg mengandung protein 1.0 g, lemak 0.1 g, karbohidrat 15.7 g, kalsium 62 mg, besi 4.2 g, thiamine 0.07 mg dan asam askorbat 5 mg. Suweg juga baik dikonsumsi bagi penderita diabetes karena indek glisemik rendah yaitu 42. Bahan pangan dengan indek glisemik rendah dapat menekan peningkatan kadar gula darah penderita diabetes.

Sayangnya di Indonesia kurang memanfaatkan suweg sebagai alternatif lain bahan pangan sumber karbohidrat. Suweg juga bisa diiris tipis, dijemur dan dijadikan tepung suweg. Dengan dijadikan tepung, aplikasi suweg menjadi lebih mudah. Tepung suweg bisa menjadi pengganti tepung terigu atau beras atau digunakan sebagai subtitusi tepung terigu. Tepung suweg bisa menjadi bahan baku nasi tiwul suweg, campuran roti, cake, kue kering maupun campuran kue jajan pasar. Membuat tepung suweg tidaklah sulit, setelah suweg dikupas dan dicuci bersih, potong tipis kemudian jemur hingga kering. Proses selanjutnya adalah menggiling dan mengayak higga menjadi tepung suweg. Di Filipina tepung suweg sudah banyak di gunakan sebagai bahan baku roti maupun kue kering.

Dalam kondisi segar, suweg juga potensial sebagai bahan baku kue tradisional maupun aneka kudapan seperti kolak maupun getuk suweg. Umbi suweg juga enak dimakan hanya dengan cara mengukusnya hingga empuk kemudian di campur dengan parutan kelapa parut. Tekstur suweg kukus yang empuk bisa dihaluskan menjadi bahan baku kue talam, campuran brownies, cake, kue lumpur maupun sarikaya suweg. Suweg juga bisa untuk campuran kolak atau dibuat sayur berkuah santan (digulai). Sayang keberadaan suweg kini semakin jarang dijumpai dan pemerintah tidak menggalakan budidaya suweg. Teks & Foto: Budi Sutomo.