Jeng, Ini Daun Apa Sih...?


Selada Air

Ada cerita seru di balik postingan ini. Saya selalu tersenyum simpul jika menghingat kejadian itu...

Postingan ini terinspirasi kejadian di salah satu supermarket di daerah Jakarta Selatan. Seorang ibu sedang berbincang dengan rekannya yang sedang sama-sama belanja. Bukannya nguping namun ngga sengaja saya mendengar perbincangan mereka. "Jeng ini daun apa ya ko kayanya seger?," temanya menjawab, "Ngga tau mbakyu, aku ngga pernah masak pakai sayur itu." Karena penasaran, si ibu mendekati pelayan yang sedang jaga. Anehnya si penjaga sayuran juga tidak mengenal daun tersebut. Saya hanya tersenyum simpul, sambil berlalu meninggalkan mereka. Habis mau dikasih tau, takut dibilang "Masnya ko sok keminter, he..he...". Makanya aku kasih tau saja buat si ibu dan si mbakyu lewat blog.

Banyak sebutan untuk jenis sayuran yang satu ini, masarakat kita menyebutnya selada air atau kenci. Penduduk Thailand menyebutnya Phak kaat nam, sedangkan orang bule menyebutnya watercress. Sedangkan bahasal latin dari selada air adalah Nasturtium officinale.

Apalah arti sebuah nama, yang pasti, sayuran berwarna hijau segar mempunyai rasa yang segar dan teksturnya renyah, cocok dijadikan bahan campuran salad, asinan atau ditumis dengan seafood. Sayuran ini tidak cocok dimasak terlalu lama karena teksturnya sangat lembut dan warna menjadi kehitaman. Selada air kaya akan vitamin, mineral dan serat yang baik untuk kesehatan. Teks & Foto: Budi Sutomo

Buah Alkesa Mulai Langka


Alkesa

Salah satu jenis buah yang mulai susah dijumpai. Penulis menemukan buah ini di daerah Bogor dan Bandung. Alkesa (Lucumma nervosa) termasuk tanaman sawo-sawoan, tinggi batangnya bisa mencapai 10 meter dengan batang kulit yang mudah lepas.

Warna buah, jika sudah matang buah berwarna kuning. Kulitnya mudah terkelupas sehingga mudah rusak. Cita rasa buahnya mirip ubi jalar kuning, manis dan agak keset. Sayang buah yang berasal dari Amerika Selatan ini tidak dimanfaatkan maksimal. Padahal alkesah kaya akan kalori, zat tepung, vitamin dan mineral. Dilihat dari tekstur buahnya, alkesah cocok dijadikan bahan baku selai, dodol maupun dikeringkan menjadi tepung sebagai bahan cookies atau kue kering. Teks & Foto: Budi Sutomo

Mengenal Bumbu Dapur - Asam Kranji


Asam Kranji

Banyak e-mail yang menanyakan asam kranji, bentuk, fungsi dan kegunaannya. Mudah-mudahan, postingan berikut bisa menjawab rasa penasaran Anda.

Tidak tau kenapa, penulis selalu menemukan buah ini di daerah-daerah yang kental dengan nuansa Islami, seperti di Saudi Araba, Aceh dan terakhir saya menemukan asam kranji (Dialium indum) dijual di sekitar masjid kota lama Banten. Sedangkan di Saudi, asam kranji banyak dijajakan oleh orang kulit hitam di Mekah maupun Jeddah.

Buah asam ini banyak digunakan sebagai pengasam makanan di daerah Kalimantan. Di Jakarta, asam ini dulu sering dijajakan di sekolah-sekolah sebagai jajanan anak. Bentuk buahnya sebesar kelereng, warna kulitnya jika sudah diperam berwarna kehitaman dengan daging buah kecoklatan. Rasanya asam namun tidak seasam asam jawa.Teks & Foto: Budi Sutomo