Resep Baru, Pie Modifikasi

Bosan menikmati pie dengan cita rasa yang itu-itu saja. Coba ganti bahan isinya dengan vla kurma, citarasa legit, manis dan lembut khas kurma memberikan rasa baru yang menggoda.
Selamat Mencoba

Modifikasi Resep/Dapur Uji/Food Stylist/Foto: Budi Sutomo

Pie Kurma

Bahan Kulit:
500 g tepung terigu protein sedang/cap segi tiga
300 g margarin
100 g gula halus
4 butir kuning telur
1 sdm susu bubuk
2 sdm air es
1/2 sdt garam halus
Bahan Isi:
2 sdm tepung maizena
450 ml susu tawar cair
100 g gula pasir
200 g kurma, haluskan
1 sdt bubuk agar-agar putih
1/4 sdt garam halus

Cara Membuat:
1. Kulit: Campur tepung terigu, susu bubuk, margarin, gula halus, kuning telur, air es dan garam. Aduk bahan kulit dengan garpu atau menggunakan dua buah pisau hingga terbentuk butiran-butiran halus. Giling adonan setebal 1/2 cm.

2. Siapkan cetakan pie beroles margarin. Masukkan adonan kulit yang sudah diukur sesuai besar cetakan. Tekan-tekan kulit pie hingga melekat sempurna. Rapikan bentuknya dan tusuk-tusuk dasarnya menggunakan garpu.

3. Oven kulit pie pada suhu 180 derajat celcius selama 30 menit atau hngga kulit matang dan berwarna kuning kecokelatan. Angkat, dinginkan. Keluarkan kulit pie dari cetakkan.

4. Isi: Larutkan tepung maizena, gula pasir, kurma, bubuk agar-agar dan garam ke dalam susu tawar cair, aduk rata. Didihkan sambil diaduk terus hingga matang dan mengental. Angkat, sisihkan.

5. Penyelesaian: Ambil kult pie, masukkan satu sendok makan adonan isi. Beri beberapa potong kurma di atasnya. Hidangkan.
Untuk 8-10 Buah

Tip:
Menusuk dasar adonan kulit dengan garpu bertujuan agar kulit tidak menggembung saat di oven. Isi bisa dimodifikasi sesuai selera. Misalnya kurma diganti labu kuning, cokelat blok atau durian dengan jumlah ukuran yang sama.

Tanya Jawab Gizi & Kuliner di Majalah Wanita

Budi Boga Di Majalah Wanita Sartika
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca majalah wanita Sartika, di setiap edisi selalu mengetengahkan tanya jawab seputar boga. Nama rubriknya adalah SEPUTAR DAPUR. Selain berisikan informasi singkat tentang hal-hal yang terkait dunia makanan. Rubrik ini juga menjadi ajang komunikasi aktif antara pembaca dengan majalah.
Permasalahan seputar gizi dan kuliner bisa di ajukan, asal menempelkan kupon "seputar dapur" semua pertanyaan pasti akan dijawab langsung oleh saya. Salam.

PENGETAHUAN RESEP UNTUK MAKANAN BAYI SEHAT ALAMI


Ditilik dari kebutuhan zat gizinya dan sistem pencernaannya. Bayi digolongkan dalam usia rentan. Bayi juga tidak bisa memilih makananya sendiri sehingga, orang tua sangat berperan penting terhadap pemberian makanan terhadap bayi. Buku ini mengulas tuntas seluk beluk makanan bayi, mulai dari pemilihan bahan, menu hingga kebutuhan gizi bayi.

BUKU MAKANAN BAYI PENDAMPING ASI
Penulis: Budi Sutomo
Judul: Makanan Pendamping ASI
Penerbit: PT Penerbit Sarana Bobo, Gramedia Group
Pemesanan: Unit Layanan Jual. 021-5306263-
E_mail: ulj@gramedia-majalah.com
Harga: Rp. 32.000
Resensi:
Sesuai anjuran WHO, bayi harus diberikan ASI eklusif selama 6 bulan. Setelah masa ini bayi harus mulai diberikan makanan pendamping ASI, mengingat ASI sebagai makanan utama sudah ASI sudah tidak mencukupi kenutuhan gizi bayi. Buku ini mengulas lengkap, mulai dari teori pengetahuan menyusun makanan bayi, cara pemilihan bahan yang tepat dengan kandungan gizinya, makanan pantangan bayi, menghadapi risiko alergi dan tentu resep makanan lengkap dengan kandungan gizinya.Resep digolongkan berdasarkan usia bayi sehingga memudahkan Anda memilih makanan yang tepat sesuai dengan perkembangan usia bayi. Semua resep sudah lolos dapur uji sehingga sesuai untuk konsumsi bayi.

Tanaman Hias Daun - Aglaonema


AGLAONEMA
Tanaman Hias Daun Pembawa Hoki
Penulis & foto: Budi Sutomo
Diantara sekian banyak tanaman hias indoor, aglaonema (Aglaonema sp.) memang ratunya. Bukan karena keindahan bunganya, namun warna dan corak daun yang memikat. Pantas saja jika tanaman ini bisa di patok 200 ribu per lembar daun. Perhatikan media tanam dan perawatan agar si cantik ini tumbuh subur dan tampil prima.

Aglaonema berasal dari bahasa Yunani yaitu aglaos yang berarti terang dan nema yang berarti benang sari yang bersinar. Sebenarnya aglaonema bukan tanaman baru, dulu orang mengenal dengan sebutan Sri Rejeki. Konon orang yang menanam tanaman ini dan tumbuh subur akan mendapatkan banyak rizki. Terlepas dari mitos pembawa hoki, aglaonema kini makin banyak diminati para kolektor tanaman hias. Apalagi setelah disilangkan dan terbentuk varietas baru yang langka. Jenis silangan baru seperti varietas Aglaonema Costatum Snow White harganya lumayan mahal. Jangan berkecil hati, banyak varietas lain seperti aglaonema costatum yang berdaun hijau dan Aglaonema parrot jungle dengan daun keperakan dijual lebih murah, kisaranya antara 15 – 25 ribu per pot.

Cocok Sebagai Tanaman Indoor

Aglaonema sudah ada di Indonesia sejak lama, terbukti dengan ditemukannya Aglaonema novoguineense Engl, dan Aglaonema simplex BL di Kebun Raya Bogor pada tahun 1920. Aglaonema berasal dari Negara Asia beriklim tropis, seperti Filipina, Thailand dan Malaysia. Di habitat aslinya, tanaman famili Araceae ini hidup di hutan tropis yang teduh. Cocok diletakan sebagai penghias teras, tanaman indoor (tanaman hias ruangan), table plant (diletakan di atas meja) atau di tanam dilahan yang teduh. Sisi menarik dari aglaonema sebenarnya bukan dari bunganya, namun daunya yang semarak dengan corak aneka warna. Tanaman juga tahan dalam ruangan ber-AC hingga satu bulan, jadi tak perlu repot mengganti bunga setiap hari seperti jika Anda meletakkan bunga potong.

Tidak Tahan Kering

Menanam aglaonema sebenarnya tidak sulit. Banyak cara bisa dilakukan, seperti cara vegetatif (setek batang, pemisahan rumpun/anakan) dan generatif (penyemaian biji). Setek batang dan pemisahan anakan merupakan cara paling mudah dilakukan. Untuk setek batang, pilih batang yang sudah tua, potong dengan menyisakan dua mata tunas. Tanam dalam media pasir halus dan siram secara teratur. Setelah satu bulan biasanya batang sudah berakar dan daun mulai muncul.
Pemisahan anakan juga cara cepat mendapatkan tanaman baru. Pilih anakan yang sudah memiliki tiga atau empat lembar daun. Dungkir tanahnya dan pisahkan anakan menggunakan pisau tajam. Pisahkan dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Proses selanjutnya tinggal menanam pada media berupa campuran tanah berhumus, pupuk kandang, pasir halus dan papan pakis/sabut kelapa (dihaluskan) dengan perbandingan 1:1:1:1. Siram secara teratur dan beri pupuk NPK (Natrium, Phospor dan Kalium) slow release setiap tiga bulan sekali. Dosisnya cukup 1 sendok teh per tanaman. Agar tanaman tampil prima, pupuk daun seperti Vitablum bisa di berikan setiap bulan sekali.
Meletakan aglaonema sebaiknya di tempat yang teduh/ternaungi, aglaonema tidak suka bermandikan sinar matahari. Kelebihan sinar menyebabkan daun mengecil, kekuningan, keriting bahkan menyebabkan kematian. Bersihkan daun dengan kain lap basah agar daun terlihat mengkilat dan bersih.

Waspadai Serangan Kutu Daun
Tanaman aglaonema merupakan jenis tanaman perdu tidak berkayu. Seluruh bagian tanama banyak mengandung air sehingga mudah sekali busuk jika kelebihan air siraman. Gulma penggangu seperti rumput liar dan daun tua juga harus rutin dibuang. Tutup permukaan pot dengan kerikil agar tanaman terlihat lebih bersih penampilannya.
Bagian tanaman yang sering terserang hama adalah daun dan batang. Daun aglaonema suka menjadi tempat bersarangnya Mealy bugs atau kutu daun. Semprot dengan isntektisida Malathion untuk mengatasi Mealy bug. Busuk akar dan batang pada aglaonema bisa disebabkan jamur Botrytis, batang akan berwarna kelabu dan akhirnya membusuk. Lakukan penyemprotan fungisida secara berkala untuk mengatasi serangan jamur pembusuk. Selamat Berkebun.
Teks: Budi Sutomo